Rabu, 09 November 2011

Parlemen Manusia : Masa Lalu, Masa Kini, dan Masa Depan dari Perserikatan Bangsa - Bangsa

REVIEW BUKU RICHARD JOLLY

PAUL KENNEDY, THE PARLIAMENT OF MAN : THE PAST, PRESENT, AND FUTURE OF THE UNITED NATONS.

Buku Kennedy, The Parliament of Man : The Past, Present, and Future of The United Nations dijelaskan oleh Richard Jolly berisi pandangan – pandangan Kennedy terhadap mereka yang mencoba untuk membangun sebuah Institusi Global, yang dinyatakannya lewat pendapat bahwa selama berabad – abad masa depan manusia untuk mendirikan apa yang disebutnya sebagai Parlemen Manusia, sudah dicetuskan oleh orang – orang Amerika dan Eropa (Smith-Kant, Gladstone-Wilson lewat The Fourteen Points), bahkan lewat berbagai deklarasi seperti Atlantic Charter, bahkan Piagam PBB itu sendiri. Ketika semakin banyak orang berlomba – lomba untuk mendapatkan tempat dalam Majelis Umum dan badan – badan PBB yang lain, Kennedy berpendapat bahwa hal tersebut semakin nyata saja.

Bagi Kennedy, meskipun pada tahun 1940-an dasar – dasar pendirian institusi dunia telah diletakkan oleh AS, Inggris, dan Uni Soviet, namun bergabungnya berbagai negara merdeka ex-kolonial ke PBB dalam dua dekade selanjutnya-lah yang menggambarkan adanya perubahan yang sangat besar dalam pemerintahan dunia.

Bagian pertama buku ini menjelaskan tentang latar belakang munculnya PBB sekaligus munculnya Liga Bangsa – Bangsa. Bagian kedua buku ini menjelaskan tentang berbagai perubahan dalam berbagai area dalam tubuh PBB, yang menelaah secara mendalam tentang bertumbuhnya kekuatan dan pengaruh kelompok masyarakat internasional di dalam dan di sekitar PBB. Bagian Ketiga membahas tentang masa depan dari PBB dan berbagai jalan keluar untuk reformasi PBB. Dan bagian paling akhir dari buku ini dianggap oleh Jolly sebagai bagian terpenting dari buku Kennedy, yang membahas peran penting dari PBB di dunia yang masih memiliki saling ketergantungan ini.

Buku Kennedy banyak membahas tentang kontribusi PBB dari segi historis, dan membuka berbagai hal yang sering dilupakan tentang PBB seperti misalnya pada tahun 1947 Bank Dunia mengadakan perjanjian dengan PBB yang mengijinkan bahwa semua informasi yang berhubungan dengan aktivitas – aktivitas bisnisnya dapat tetap menjadi rahasia, selama 25 tahun untuk pertama kalinya sejarah IMF nyaris tidak disebutkan kepada negara – negara berkembang, bagaimana laporan dari Boutros Boutros-Ghali yang sangat terkenal pada tahun 1994 tentang peran PBB yang berjudul “Agenda of Development” yang melalui 40 kali revisi, namun tetap gagal untuk menemukan keseimbangan antara peran perusahaan swasta dan peran pemerintah dalam bidang ekonomi, atau perubahan watak asli dari agenda – agenda lunak PBB seperti pada bidang wanita dan anak, kesehatan publik internasional, isu – isu populasi dan lingkungan, perbedaan kebudayaan, dan kemerdekaan – kemerdekaan sosial.

Di setiap bab, Kennedy membahas berbagai kekurangan dan kelebihan dari PBB dengan menyebutkan PBB sebagai organisasi yang canggung namun layak, misalnya bagaimana ke-17 badan yang diprakarsai oleh Sekjen pada athun 1980-1990 yang mampu melakukan berbagai hal termasuk dalam negosiasi Central American Peace Accords, penarikan mundur pasukan Uni Soviet dari Afghanistan, meredakan perseturuan antara Irak-Iran, berakhirnya apartheid di Afrika Selatan, dan pengawasan terhadap pemilihan – pemilihan umum yang demokratis di negara – negara post-konflik. Kemudian ada juga kegagalan – kegagalan yang dilihat Kennedy seperti pada Somalia, Kamboja, Rwanda, namun Kennedy menggaris-bawahi bagaiamana penjagaan peerdamaian dan pengawasan terhadap pemilihan – pemilihan umum ternyata mengakibatkan munculnya tambahan – tambahan baru terhadap angkatan bersenjata PBB sejak dibentuk pada tahun 1945, yang mendapatkan dukungan dari begitu banyak anggota PBB termasuk 47.000 personil militer dan polisi – polisi sipil yang bekerja untuk 15 operasi perdamaian PBB pada September 2001 yang diambil dari 88 negara.

Dalam bidang sosial dan ekonomi, PBB jg berhasil membuat gebrakan – gebrakan baru dan menggapai sukses – sukses penting. PBB berhasil menciptakan agenda – agenda dunia berbagai bidang seperti lingkungan, hak asasi manusia, dan wanita dan anak, serta memberikan dukungan lewat aksi – aksi bantuan terhadapnya. Lewat sudut pandang sejarah, Kennedy menjelaskan berbagai kemajuan yang berdampak signifikan dari PBB seperti bagaimana rezim hak asasi manusia PBB sangat berbeda secara kualitatif dari apapun yang pernah ada sebelumnya, bahkan kemajuan – kemajuan sejak masa Pencerahan karena kemajuan yang ada sekarang mendapatkan tempat yang layak dalam hukum internasional, meskipun herannya hampir tidak menyebutkan secara jelas tentang The Millenium Summit, Millenium Development Goals, dan MNC, yang merupakan kejanggalan yang serius karena hal – hal tersebut merupakan area yang sangat penting dimana PBB telah mengambil inisiatif yang besar untuk pelaksanaan kegiatan yang lebih baik terhadap ekonomi dunia dan peningkatan perhatian terhadap kemiskinan dunia.

Ketika berbicara tentang kegagalan PBB,Kennedy sering mempertentangkan sudut pandang antara kaum realis dan idealis, menggarisbawahi bagaimana kaum realis dan Big Power sering menjadi kunci terhadap tujuan – tujuan PBB. Namun pada akhirnya, Kennedy mengakui bahwa kaum idealis-lah yang menjadi pencipta PBB yang sebenarnya. Masyarakat internasional-lah yang melindungi berbagai tujuan – tujuan PBB serta menjaga penerapan – penerapannya dengan secara terus – menerus mengkritik sistem – sistem yang ada di PBB, meskipun perlu adanya analisa yang lebih lanjut tentang konsep “3 UN’s”, PBB dari berbagai pemerintahan, PBB dan anggota – anggotanya, dan PBB dengan LSM yang berkaitan erat dengannya

Kennedy mengakui, banyaknya orang yang beranggapan bahwa dunia akan lebih baik tanpa PBB adalah tidak adil, bahkan tidak masuk akal. Menurut Kennedy, jalan keluar yang terbaik terhadap perubahan PBB secara politis adalah dengan peningkatan – peningkatan secara perlahan – lahan daripada restrukturisasi besar – besaran, lewat perbaikan terhadap kelemahan – kelemahannya, mengajak pemerintahan yang enggan bekerjasama untuk menerima perubahan, dan pemberian pengertian terhadap apa yang terbaik dan dimana organisasi – organisasi internasional memiliki masalah atau bahkan tidak dilibatkan sama sekali. Kennedy tidak percaya pemikiran kaum realis akan memberikan peran yang baik bagi pengaturan dunia, atau bahkan melampaui kaum idealis. Bagi Kennedy, dunia memerlukan pemikiran dan visi yang skeptis, ketika digabungkan bersama – sama seperti pada tahun 1942 dan 1945, maka hal tersebut akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa.

Tidak ada komentar: